Sabtu, 24 Oktober 2009


Iman dalam palungan

OBSESSI MENJADI BESAR
Sejarah peradaban manusia membuktikan bahwa besar, terkenal, hebat menjadi cita-cita abadi manusia. Untuk mencapai kesemua hal itu manusia sanggup menempuh segala macam cara, tidak terkecuali mengabaikan kaidah kaidah ketaatan pada Tuhan. Keinginan untuk memuaskan rasa tinggi hati, melahirkan sikap lupa diri. Anggapan bahwa dirinya besar seringkali berdampak buruk bagi kelangsungan peradaban manusia.


IMAN PALUNGAN:
Kecil dan remeh, miskin dan papa menandai kelahirannya. Yesus lahir di suatu kota kecil, di kota Betlehem (Matius 2:1 Yoh 7:42), disuatu kandang dan di balut dengan kain lampin serta dibaringkan di dalam palungan (Lukas 2:7). Kelahirannya hanya disaksikan oleh beberapa gembala yang tidak ada hubungan keluarga dengannya (Lukas 2:8-20).
Murid-murid Yesus terdiri dari sejumlah orang dengan latar belakang sosial tergolong orang kecil, penjala ikan (Mat 4:18 Lukas 5:1-11 Mark 1:16-20). Mereka tidak punya tempat berkantor, karenanya mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Bahkan, untuk meletakkan kepala mereka pun tidak punya (Mat 8:20 Lukas 9:58.
Ajaran yang disampaikan Yesus bukan sesuatu yang besar dan populer, sebaliknya Ia mengajarkan mengenai kebahagiaan yang diperoleh oleh orang lapar dan haus, yang berduka dan yang lembut dan miskin (Matius 5:3-12 Lukas 6:20-23). Matius 25 menyebutkan identifikasi dirinya sebagai yang lapar, haus, asing dan terpenjara.

‘Aku berkata kepadamu sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini (lapar, haus orang asing, telanjang, terpenjara, sakit), kamu tidak melakukannya juga untuk Aku’ (Matius 25:45)

Yesus tidak mengajarkan kelimpahan, melainkan pengosongan diri, bukan pertahanan diri dengan segala cara melainkan penyangkalan diri (Mat 16:24 Mk 8:34 Lukas 9:23). Penderitaan karena kebenaran bukan untuk dielakkan melainkan untuk dihadapi, sebagai garam dan terang (Mat 5:13-16), sekalipun bagaikan anak domba di tengah serigala (Lukas 10:3). AjaranNya ialah setia dalam hal-hal yang kecil dan bahkan duduk di tempat yang rendah.

‘Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar’ (Lukas 16:10) - (yang terkecil - Lukas 7:28 Lukas 9:48 // Mat 10:40 Yoh 13:20) – (yang terakhir - Lukas 13:30) – (merendahkan diri - Lukas 14:11 18:14) – (seorang anak kecil - Lukas 18:17)

Kerajaan dan kekuasaannya bukanlah kekuatan pasukan bersenjata lengkap dan serba mutakhir melainkan dengan kekuatan kasih. Kasih dengan kerelaan menyerahkan nyawa, karena siapa yang mau mempunyai nyawa haruslah kehilangan nyawa (Mat 10:39 16:25 Markus 8:35 Lukas 9:24).
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya (Makus 8:36 Kerajaannya seumpama biji sesawi (Mat 13:31 Markus 4:31 Lukas 13:19). Salib adalah akhir seluruh karya pelayanan yang dilakukan Yesus, dihukum mati bersama dengan penyamun di kanan dan kiriNya (Matius 27:38 Mk 15:21-32 Lukas 23:26, 33-43 Yohanes 19:17-24). Kemudian mayat Yesus di titipkan dalam makam milik Yusuf Arimatea (Mat 27:60 Mk 15:42-47 Lk 23:50-56 Yoh 19:38-42).
Namun, akhirnya di terima dan diakui sebagai Juru Selamat Dunia, segala lidah mengakui Dia Tuhan (Filipi 2:11), dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada (Filipi 2:10). KerajaanNya yang hanya bagaikan sebiji sawi yang kecil akhirnya ia bertumbuh menjadi besar? Jawabannya ialah karena Tuhanlah menjadi andalannya. Tuhan pemilik semesta alamlah yang memberkatinya.
Demikianlah, kelahiranNya dalam kandang pada sebuah palungan bukan suatu demonstrasi sesaat, melainkan sebagai ‘jalan-hidup’ Tuhan Yesus diseluruh pelayananNya.
Iman dalam palungan diakui Rasul Paulus dalam Filipi 1:21 ‘hidupku adalah Kristus dan mati adalah untung’. Bahkan jika aku merasa lemah oleh karena semua siksaan Injil maka aku kuat (2 Kor 12:10). Baginya, palungan sebagai wujud iman dan kesaksiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGKAN FIRMAN

RENUNGKAN FIRMAN

Pengikut